Senin, 25 Januari 2021

APRESIASI SENI TEATER NUSANTARA

APRESIASI SENI TEATER NUSANTARA

 

1.     APRESIASI NASKAH TEATER

Naskah drama teater ditulis dan diperankan pemian supaya lakon teater bisa berjalan dengan teratur. Selain itu supaya penonton bisa menikmati dengan enak ceritanya. Naskah lakon teater terdiri dari beberapa hal berikut :

 

A.   TEMA

Jantung cerita atau rumusan inti sari cerita yang dipakai sebagai landasan ideal dalam menentukan arah tujuan cerita. Tema merupakan sasaran yang hendak dicapai oleh seorang penulis lakon.

 

B.   PLOT/ALUR

Alur dari jalannya peristiwa dalam lakon teater yang terus bergulir dari awal hingga lakon tersebut selesai.

 

C.   PENOKOHAN

Memiliki peranan yang sangat penting. Penokohan sebagai bentuk usaha untuk membuat pembedaan peran satu dengan yang lainnya.

 

D.   LATAR/SETTING

Latar/setting terbagi menjadi 3 bagian yaitu :

Latar peristiwa

Latar tempat

Latar waktu

 

E.    SINOPSIS

Merupakan ringkasan cerita. Sinopsis berisi gambaran cerita secara global dari awal sampai akhir. Sinopsis dipakai sebagai alat pemandu proses penulisan naskah sehingga alur dan persoalan tidak melebar serta penulisan lakon terarah dan tidak mengada-ada.

 

2.     APRESIASI LAKON TEATER

A.   DRAMA

Sebagai salah satu jenis lakon serius dan berisi kisah kehidupan manusia yang memiliki konflik yang rumit dan penuh daya emosi tetapi tidak mengagungkan sifat tragedi.

 

B.   TRAGEDI

Tujuan pementasan teater dengan lakon tragedi agar membuat para penonton mengalami pengalaman emosi melalui identifikasi para tokoh dan untuk menguatkan kembali kepercayaan pada diri sendiri sebagai bagian dari manusia.

 

C.   KOMEDI

Jenis lakon komedi ini bukan hanya sekedar lawakan kosong tetapi bisa membukakan mata penonton kepada kenyataan kehidupan sehari-hari yang lebih dalam.

 

D.   SATIR

Teater dengan lakon satir tidak hanya semata-mata sebagai humor biasa, tetapi lebih sebagai sebuah kritik terhadap sesorang, kelompok masyarakat dengan cara yang sangat cerdik.

 

E.    MELODRAMA

Jenis teater dengan lakonnya mengupas suka duka kehidupan dengan cara yang menimbulkan rasa haru kepada penonton.

 

3.     APRESIASI TEKNIK SENI PERAN TEATER

A.   OLAH TUBUH

Latihan olah tubuh dilakukan supaya tercipta fleksibilitas gerak bagian tubuh. Latihan olah tubuh merupakan pembelajaran praktik melalui pengolahan atau pelatihan agar tubuh setiap pemain teater memiliki stamina yang kuat, kelenturan tubuh dan daya refleks tubuh yang prima.

 

B.   OLAH SUARA

Setiap kata yang diucapkan harus jelas dan wajar sesuai dengan tuntutan karakter tokoh yang diperankan. Penguasaan intonasi, diksi dan artikulasi. Seorang aktor perlu latihan olah suara dengan tahapan-tahapan tertentu.

 

C.   OLAH RASA

Seorang pemain teater perlu melatih konsentrasi mengolah rasa dan emosi. Olah rasa adalah suatu proses latihan yang menempatkan perasaan sebagai objek utama dari pengolahan/latihan. Latihan dilakukan untuk menggali potensi dalam agar dapat diatur dan dikendalikan sesuai dengan kebutuhan emosi peran.

Rabu, 13 Januari 2021

APRESIASI SENI MUSIK NUSANTARA

 APRESIASI ALAT MUSIK NUSANTARA


1. IDIOPHONE

    Kelompok alat musik yang menghasilkan bunyi pada bagian badan alat musiknya.

    Contohnya : Marakas, Metal Cabaza, Triangle.


Marakas merupakan instrumen tradisional Idiophone yang berkembang di Amerika Latin, jika dibuat dengan cara tradisional, maka sebagian besar marakas dibuat dari labu dengan diisi oleh biji-bijian pada bagian dalamnya. Cara memainkan marakas adalah dengan cara digoyang goyangkan sesuai dengan irama yang dimainkan.

Metal cabasa dibuat dari bahan kayu serta manik manik. Metal Cabasa dimainkan dengan cara digoyang dan diputar putar, gesekan manik manik akan menimbulkan suara tertentu.    

Triangle merupakan alat musik berbentuk bilah logam yang dibentuk seperti segitiga yang  dimainkan dengan cara dipukul menggunakan tongkat besi.    

Logam yang umumnya digunakan sebagai bahan baku pembuatan Triangle adalah baja atau tembaga. Agar rambatan getaran pada Triangle dapat menghasilkan bunyi yang bersih, maka     Triangle diikat dengan menggunakan nilon atau kawat, kemudian tali ini diikat pada sebuah     penyangga yang dapat di tempelkan pada tiang atau dipegang menggunakan tangan. Triangle  dibunyikan dengan memukul sisi bagian luar atau sisi bagian dalamnya.


1.                    2. AEROPHONE

               Kelompok alat musik yang bunyinya berasal dari udara yang ditiupkan pada alat musik.                     Contohnya : Saksofon, Flute, Terompet.

            Alat musik tiup saksofon juga termasuk instrumen dalam keluarga woodwind. Benda logam        adalah bahan untuk membuat alat musik tiup saksofon. Pada umumnya, saksofon dihubungkan dengan popular music, big band music dan jazz, padahal dulu dipakai sebagai instrumen orkestra dan band militer. Alat musik tiup saksofon terbagi dengan tiga jenis, Curved Bell Soprano Saxophone, Soprano Saxophone, dan Alto Saxophone.

            Alat musik tiup flute juga termasuk instrumen musik dari keluarga woodwind. Suara flute berkarakter lembut dan dapat dikombinasikan dengan instrumen lainnya dengan baik. Alat musik tiup flute modern untuk profesional umumnya terbuat dari perak, emas atau kombinasi keduanya. Sedangkan flute untuk student umumnya terbuat dari nikel-perak, atau logam yang dilapisi perak.

            Terompet adalah alat musik tiup logam. Terletak pada jajaran tertinggi di antara tuba, eufonium, trombon, sousafon, French horn, dan Bariton. Alat musik tiup terompet hanya memiliki tiga tombol, dan pemain terompet harus menyesuaikan embouchure untuk mendapatkan nada yang berbeda.


1.                      3. MEMBRANOPHONE

                Kelompok alat musik yang sumber bunyinya berasal dari kulit atau selaput tipis yang                          ditegangkan. Contohnya : ketipung, kendang, drum.

             Ketipung adalah alat musik membranophone tradisional yang mempunyai kesamaan bentuk dengan alat musik gendang, tetapi mempunyai ukuran yang jauh lebih kecil dibandingkan alat musik gendang. Ukuran alat musik ketipung ini umumnya dari ukuran terkecil dengan diameter 20 cm – 40 cm. Membran pada alat musik ketipung terbuat dari bahan dasar kulit rusa / sapi.

             Alat musik kendang umumnya menjadi alat musik pelengkap di dalam kesenian gamelan jawa. Selaput membran di alat musik kendang umumnya berasal dari bahan dasar kulit hewan.

            Alat musik membranophone modern yang menghasilkan bunyi / suara melalui selaput membran plastik / bahan sintesis lainnya. Umumnya drum dimainkan dengan memakai 2 buah stik / batang kayu dan dimainkan sebagai alat musik pengatur alunan musik didalam lagu pop.


1.                          4. CHORDOPHONE

                    Kelompok alat musik yang sumber bunyinya berasal dari senar / dawai yang ditegangkan.                 Contohnya : kecapi, gitar, mandolin.


Gitar merupakan alat musik petik yang paling terkenal. Hampir negara di seluruh dunia mengenal alat musik ini.Pada umumnya badan & leher gitar terbuat dari bahan kayu dan memiliki 6 dawai untuk dipetik. Untuk mendapatkan nada yang indah, cara memainkannya tidak hanya dipetik namun juga dapat digenjreng menggunakan jari.

Terdapat 144 chord pada gitar yang harus digunakan sesuai kebutuhan untuk mendapatkan bunyi atau nada yang sesuai. Gitar sendiri dibagi menjadi dua macam, yaitu gitar akustik dan gitar elektrik.

Keduanya memiliki perbedaan yang mencolok dibagian bunyi yang dihasilkan, ukuran, teknologi yang digunakan hingga harga atau rupiah yang dibutuhkan untuk mendapatkan keduanya.

Untuk dapat memainkan gitar terlebih dahulu kita harus mengetahui kunci nada yang ada pada gitar setelah mengetahui bagian-bagian alat musik ini tentunya. Lima jari tangan kanan ditempatkan pada bagian leher dan tangan yang lain pada bagian badan untuk memetik dawai. atau pun dapat sebaliknya jika pemain kidal.


Kecapi adalah Alat musik ini juga merupakan alat musik tradisional. Instrumen yang berasal dari dataran sunda ini rasanya begitu terkenal bukan hanya oleh orang jawa barat namun juga penduduk pulau jawa.

Jumlah dawainya bermacam-macam, mulai dari 15 – 20 dawai, tergantung ukuran dan jenis kecapinya sendiri.Berdasarkan bentuknya, kecapi dibagi menjadi 2 yaitu, Kecapi Parahu dan Kecapi Siter.

Kedua menggunakan dawai yang diikatkan pada bagian kanan kotak yang berfungsi sebagai tone kontrol.

Sedangkan berdasarkan fungsinya, kecapi ini dibagi menjadi 2 yaitu Kecapi Indung dan Kecapi Rincik dimana Kecapi Rincik memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan Kecapi Indung. Teknik memetik Kecapi ternyata juga beragam loh, ada teknik petikan dijambret, teknik sintreuk toel dan teknik petikan dijeungkalan.

Sasando merupakan alat musik tradisional yang berasal dari pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Bunyi yang dihasilkan oleh alat musik ini mirip dengan alat musik petik lainnya namun harmoni nada yang dikhasilkan akan memiliki rasa yang berbeda.

Bentuknya yang unik rasanya akan membuat kita mudah mengenali alat musik satu ini. Sasando memeiliki beberapa jenis yang dapat dibedakan berdasarkan jumlah dawai yang dimilikinya. Diantaranya, Sasando Engkel (28 dawai), Sasando Dobel (56 – 84 Dawai), dll. Dalam perkembangannya sasando  sudah dapat dijumpai dalam bentuk elektrik.

Sasando biasa dimainkan dalam acara-acara adat atau tradisional di NTT. Namun permainan sasando juga dapat ditampilkan secara tunggal seperti yang pernah dilakukan Berto Pah, seorang pemain sasando yang menampilkan permainan tunggal sasando di atas panggung besar.


5.   ELECTROPHONE

Jenis alat musik hanya bisa berbunyi / bersuara dengan bantuan dari adanya daya listrik. Contohnya : keyboard dan gitar listrik.

        Suara keyboard bersumber dari arus listrik yang membunyikan sound. Dari namanya saja keyboard karena alat musik electrophone ini di bunyikan dengan cara menekan kunci-kunci nada berupa batangan persegi panjang. Keyboard memang cara memainkanya hampir sama dengan piano akustik, Akan tetapi karena dibedakan berdasarkan sumbernya piano akustik tergolong kedalam alat musik Chordophone (bunyi berasal dari dawai atau senar).

        Gitar yang semulanya merupakan alat musik chordophone berubah dan berkembang menjadi gitar listrik yang memanfaatkan listrik sebagai pengeras suara getaran dari senar gitar. Oleh karena itu gitar listrik termasuk alat musik electrophone.



APRESIASI MUSIK PENGIRING TARI

1. Musik Sampek
    Musik sampek berfungsi untuk mengiringi tari yang berkembang di daerah Kalimantan

2. Musik Gondang
    Musik gondang berfungsi untuk mengiringi tarian Batak terutama Tor-Tor

3. Musik Gamelan
    Seperangkat gamelan berfungsi untuk mengiringi tari Jawa, Bali dan Sunda

4. Musik Talempong
    Musik talempong berfungsi untuk mengiringi tari daerah Minang

5. Musik Gambus
    Musik gambus sering berfungsi untuk mengiringi tari Melayu


Senin, 04 Januari 2021

APRESIASI SENI BUDAYA (SENI RUPA) NUSANTARA

 

Apresiasi Seni

 

A.     Pengertian Apresiasi Seni

 

Apresiasi berasal dari Bahasa Latin Appretiatus yang artinya berupa penilaian terhadap sesuatu.

 

Kalau dari Bahasa Inggris disebut Appreciate, yang berarti menentukan nilai, melihat karya, menikmati lalu menyadari keindahan karya seni tersebut dan menghayatinya.

 

Sehingga kegiatan apresiasi ini tidak hanya berhubungan dengan seni, tetapi apa pun yang memang dapat diapresiasikan.

 

Jadi,

 

Apresiasi seni adalah suatu proses penghayatan suatu karya seni yang dihormati serta penghargaan pada karya seni tersebut dan pembuatnya. Secara umum apresiasi seni bisa diartikan sebagai kesadaran menilai melalui cara menghayati suatu karya seni.

 

Bentuk dari apresiasi tersebut tentu berbeda-beda dari setiap individu yang menikmatinya. Sebab sense of beauty yang dimiliki setiap individu juga berbeda.

 

Kegiatan apresiasi tersebut juga dilakukan untuk memberi nilai pada karya-karya seni yang telah diciptakan.

 

B.     Fungsi Apresiasi Seni

Apresiasi dalam seni memiliki manfaat atau fungsi. Seperti yang sudah disebutkan mengenai pengertian dari apresiasi pada seni, terdapat kegiatan mengenali, memberi penilaian, juga menghargai di mana akan memperngaruhi karya seni tersebut serta seniman atau pembuat seni yang terlibat.

 

Ada empat fungsi yang menjadi utama dan dapat kamu kenali agar lebih memahami mengenai apresiasi pada seni. Keempat fungsi tersebut sebagai berikut.

 

1.      Untuk Meningkatkan Kecintaan Terhadap Karya Seni

Fungsi pertama adalah untuk meningkatkan kecintaan terhadap karya seni. Atau dapat juga dikatakan sebagai ‘sarana’ yang mampu meningkatkan rasa cinta terhadap karya seni khususnya karya seni yang dibuat oleh anak-anak Indonesia.

 

2.      Untuk Menciptakan Penilaian

Fungsi yang kedua adalah untuk menciptakan penilaian. Penilaian ini berupa sarana dalam menikmati, memberi empat, mendapatkan hiburan, serta menambah wawasan dan pengetahuan atau edukasi.

 

3.      Untuk Mengembangkan Kemampuan

Fungsi ketiga adalah untuk mengembangkan kemampuan. Kemampuan yang merupakan keanggupan diri sendiri dapat berupa mampu menciptakan karya seni atau lain-lain. Sebagai penikmat seni yang memberi apresiasi, terkadang banyak bagian dari kegiatan apresiasi tersebut yang mengasah kemampuan.

 

4.      Untuk Membangun Hubungan

Fungsi keempat atau terakhir ialah untuk membangun hubungan. Hubungan tersebut berupa hubungan timbal-balik yang positif antara pembuat seni dengan penikmat seni.

 

C.     Tujuan Apresiasi Seni

Selain memiliki empat fungsi atau manfaat, apresiasi seni juga memiliki dua macam tujuan yaitu tujuan pokok dan tujuan akhir.

 

Tujuan pokok dari apresiasi pada seni berupa memperkenalkan atau mempublikasi karya seni tersebut agar karya seni lebih dapat dinikmati oleh publik atau masyarakat juga maksud serta tujuannya tersampaikan.

 

Terkadang sebagai penikmat seni yang memang sekadar penikmat, kita tidak langsung dapat mengerti maksud dan tujuan dibuatnya karya seni tersebut.

 

Nah, dengan adanya apresiasi seni maka kita dapat lebih mudah mengerti maksud dan tujuannya. Sementara itu untuk tujuan akhir, ada tiga poin. Ketiga poin tujuan akhir tersebut sebagai berikut.

1.      Mengembangkan nilai estetika karya seni

Estetika adalah kepekaan terhadap keindahan atau seni. Hal ini membuat kita lebih cepat menyadari unsur seni pada karya seni.

2.      Mengembangkan daya kreasi

Selain estetika, tujuan akhir berikutnya ialah mengembangkan kreasi. Karena kita menjadi lebih peka dan mengerti maksud dari karya seni, maka daya kreasi kita juga dapat bertambah.

3.      Menyempurnakan

Apresiasi pada karya-karya seni juga sebagai ‘penyempurna’ dari karya-karya seni itu sendiri.

 

D.     Tingkatan Apresiasi

Dalam apresiasi seni atau karya seni terdapat tingkatan-tingkatan yang mendeskripsikan apresiasi seni tersebut. Tiga tingkatan dalam apresiasi seni meliputi Empatik, Estetis, dan Kritik.

 

Berikut penjelasan mengenai tiga tingkatan tersebut beserta contohnya.

 

1.      Tingkat Empatik

Empatik dalam kamus berarti melibatkan pikiran dan perasaan. Tingkat apresiasi seni ini lebih berupa tangkapan indrawi aatau tangkapan dari indera-indera. Contohnya ketika mendengar sebuah karya seni musik, kita merasa nyaman dan betah mendengar karya tersebut, lalu timbulah penilaian bahwa karya tersebut bagus.

 

2.      Tingkat Estetis

Estetis dalam kamus merupakan penilaian terhadap keindahan tersebut. Tingkat apresiasi seni ini berupa pengamatan dan penghayatan.

Di tingkat ini kita sebagai penikmat seni memberi apresiasi yang lebih pada pengamatan, bagaimana bentuk dari karya seni tersebut, atau mengapa karya seni tersebut dapat menjadi karya seni.

 

 

Contohnya saat menyaksikan pagelaran seni teater, kita berpikir bagaimana adega tersebut dapat dibuat dan apa fungsi daria degan tersebut. Apakah pas dan bagus, atau tidak.

 

3.      Tingkat Kritik

 

1. Kamu pastinya sudah dapat membayangkan bagaimana tingkatan pada tingkat apresiasi ini. Kritik di sini dapat berbentuk klarifikasi, deskripsi, menjelaskan, menganalisis, evaluasi, hingga mengambil kesimpulan.

2. Contohnya kamu dapat melihat juri-juri dalam ajang-ajang yang ada di televisi misalnya ajang bernyanyi.

3. Tingkat apresiasi mereka sudah berada di tingkat ini di mana akan memberi masukan, menilai dengan tidak lupa memberi penjelasan, dan memberi evaluasi juga kesimpulan.

4.   Itu dia bagian-bagian dalam apresiasi seni yang tidak dapat dipisahkan.

5.  Ada pun pengertian yang dikemukan oleh para ahli di antaranya menurut Brent G. Wilson, apresiasi pada seni meliputi feeling, valualing, dan emphatizing.

6. Ketiga poin tersebut adalah suatu tindakan atau kegiatan yang berhubungan dengan perasaan, penilaian, dan rasa empati.

7.  Bentuk rupa dari ketiga poin itu juga berbeda dan tergantung pasa masing-masing penikmat seni. Agar kamu lebih mengerti lagi mengenai apresiasi dalam karya seni, di bawah ini ada beberapa contoh apresiasi seni yang dapat kamu telusuri.

 

Contoh Apresiasi Seni

Contohnya, ada seorang penikmat seni yang diundang untuk datang ke pameran seni yang digelar oleh beberapa seniman. Penikmat seni tersebut datang karena ini mengenal dan melihat hasil karya seni yang dipamerkan.

Selanjutnya, saat melihat-melihat, beberapa karya seni mampu menarik perhatian penikmat seni tersebut dan membuatnya memberi penilaian dari sudut pandangnya.

Menurutnya beberapa karya tersebut menarik, tetapi kurang warna. Dan dia mengungkapkan penialiannya tersebut pada teman-teman lain juga sang seniman.

Nah, inilah kegiatan apresiasi terhadap seni yang sederhana.

Sebenarnya bentuk dari kegiatan yang termasuk dalam apresiasi seni memang sederhana dan mudah kita temui dalam keseharian kita.

Sebab karya seni sudah menjadi bagian hidup yang tidak dapat dipisahkan. Ke mana pun kamu melangkah, maka akan bertemu dengan hasil-hasil karya seni, meski terkadang kamu tidak menyadarinya. Semoga ulasan ini menambah informasi dan bermanfaat.

 

Referensi

https://www.eduspensa.id/apresiasi-seni/

TUGAS MANAJEMEN PRODUKSI PERTUNJUKAN

Buatlah Pamflet tentang Pagelaran Tari yang didalamnya mencakup : 1. Tema Pagelaran 2. Kelompok yang akan tampil 3. Waktu dan Tempat pelaksa...