Apresiasi Seni
A. Pengertian
Apresiasi Seni
Apresiasi
berasal dari Bahasa Latin Appretiatus yang artinya berupa penilaian terhadap
sesuatu.
Kalau dari
Bahasa Inggris disebut Appreciate, yang berarti menentukan nilai, melihat
karya, menikmati lalu menyadari keindahan karya seni tersebut dan
menghayatinya.
Sehingga
kegiatan apresiasi ini tidak hanya berhubungan dengan seni, tetapi apa pun yang
memang dapat diapresiasikan.
Jadi,
Apresiasi seni
adalah suatu proses penghayatan suatu karya seni yang dihormati serta
penghargaan pada karya seni tersebut dan pembuatnya. Secara umum apresiasi seni
bisa diartikan sebagai kesadaran menilai melalui cara menghayati suatu karya
seni.
Bentuk dari
apresiasi tersebut tentu berbeda-beda dari setiap individu yang menikmatinya.
Sebab sense of beauty yang dimiliki setiap individu juga berbeda.
Kegiatan
apresiasi tersebut juga dilakukan untuk memberi nilai pada karya-karya seni
yang telah diciptakan.
B. Fungsi
Apresiasi Seni
Apresiasi
dalam seni memiliki manfaat atau fungsi. Seperti yang sudah disebutkan mengenai
pengertian dari apresiasi pada seni, terdapat kegiatan mengenali, memberi
penilaian, juga menghargai di mana akan memperngaruhi karya seni tersebut serta
seniman atau pembuat seni yang terlibat.
Ada empat
fungsi yang menjadi utama dan dapat kamu kenali agar lebih memahami mengenai
apresiasi pada seni. Keempat fungsi tersebut sebagai berikut.
1.
Untuk
Meningkatkan Kecintaan Terhadap Karya Seni
Fungsi
pertama adalah untuk meningkatkan kecintaan terhadap karya seni. Atau dapat
juga dikatakan sebagai ‘sarana’ yang mampu meningkatkan rasa cinta terhadap
karya seni khususnya karya seni yang dibuat oleh anak-anak Indonesia.
2.
Untuk
Menciptakan Penilaian
Fungsi yang
kedua adalah untuk menciptakan penilaian. Penilaian ini berupa sarana dalam
menikmati, memberi empat, mendapatkan hiburan, serta menambah wawasan dan
pengetahuan atau edukasi.
3.
Untuk
Mengembangkan Kemampuan
Fungsi ketiga
adalah untuk mengembangkan kemampuan. Kemampuan yang merupakan keanggupan diri
sendiri dapat berupa mampu menciptakan karya seni atau lain-lain. Sebagai
penikmat seni yang memberi apresiasi, terkadang banyak bagian dari kegiatan
apresiasi tersebut yang mengasah kemampuan.
4.
Untuk
Membangun Hubungan
Fungsi
keempat atau terakhir ialah untuk membangun hubungan. Hubungan tersebut berupa
hubungan timbal-balik yang positif antara pembuat seni dengan penikmat seni.
C. Tujuan
Apresiasi Seni
Selain
memiliki empat fungsi atau manfaat, apresiasi seni juga memiliki dua macam
tujuan yaitu tujuan pokok dan tujuan akhir.
Tujuan pokok
dari apresiasi pada seni berupa memperkenalkan atau mempublikasi karya seni
tersebut agar karya seni lebih dapat dinikmati oleh publik atau masyarakat juga
maksud serta tujuannya tersampaikan.
Terkadang
sebagai penikmat seni yang memang sekadar penikmat, kita tidak langsung dapat
mengerti maksud dan tujuan dibuatnya karya seni tersebut.
Nah, dengan
adanya apresiasi seni maka kita dapat lebih mudah mengerti maksud dan
tujuannya. Sementara itu untuk tujuan akhir, ada tiga poin. Ketiga poin tujuan
akhir tersebut sebagai berikut.
1.
Mengembangkan
nilai estetika karya seni
Estetika
adalah kepekaan terhadap keindahan atau seni. Hal ini membuat kita lebih cepat menyadari
unsur seni pada karya seni.
2.
Mengembangkan
daya kreasi
Selain
estetika, tujuan akhir berikutnya ialah mengembangkan kreasi. Karena kita
menjadi lebih peka dan mengerti maksud dari karya seni, maka daya kreasi kita
juga dapat bertambah.
3.
Menyempurnakan
Apresiasi
pada karya-karya seni juga sebagai ‘penyempurna’ dari karya-karya seni itu
sendiri.
D. Tingkatan
Apresiasi
Dalam
apresiasi seni atau karya seni terdapat tingkatan-tingkatan yang
mendeskripsikan apresiasi seni tersebut. Tiga tingkatan dalam apresiasi seni
meliputi Empatik, Estetis, dan Kritik.
Berikut
penjelasan mengenai tiga tingkatan tersebut beserta contohnya.
1. Tingkat
Empatik
Empatik dalam
kamus berarti melibatkan pikiran dan perasaan. Tingkat apresiasi seni ini lebih
berupa tangkapan indrawi aatau tangkapan dari indera-indera. Contohnya ketika
mendengar sebuah karya seni musik, kita merasa nyaman dan betah mendengar karya
tersebut, lalu timbulah penilaian bahwa karya tersebut bagus.
2. Tingkat
Estetis
Estetis dalam
kamus merupakan penilaian terhadap keindahan tersebut. Tingkat apresiasi seni
ini berupa pengamatan dan penghayatan.
Di tingkat
ini kita sebagai penikmat seni memberi apresiasi yang lebih pada pengamatan,
bagaimana bentuk dari karya seni tersebut, atau mengapa karya seni tersebut
dapat menjadi karya seni.
Contohnya
saat menyaksikan pagelaran seni teater, kita berpikir bagaimana adega tersebut
dapat dibuat dan apa fungsi daria degan tersebut. Apakah pas dan bagus, atau
tidak.
3. Tingkat
Kritik
1. Kamu
pastinya sudah dapat membayangkan bagaimana tingkatan pada tingkat apresiasi
ini. Kritik di sini dapat berbentuk klarifikasi, deskripsi, menjelaskan,
menganalisis, evaluasi, hingga mengambil kesimpulan.
2. Contohnya
kamu dapat melihat juri-juri dalam ajang-ajang yang ada di televisi misalnya
ajang bernyanyi.
3. Tingkat
apresiasi mereka sudah berada di tingkat ini di mana akan memberi masukan,
menilai dengan tidak lupa memberi penjelasan, dan memberi evaluasi juga
kesimpulan.
4.
Itu
dia bagian-bagian dalam apresiasi seni yang tidak dapat dipisahkan.
5. Ada
pun pengertian yang dikemukan oleh para ahli di antaranya menurut Brent G.
Wilson, apresiasi pada seni meliputi feeling, valualing, dan emphatizing.
6. Ketiga
poin tersebut adalah suatu tindakan atau kegiatan yang berhubungan dengan
perasaan, penilaian, dan rasa empati.
7. Bentuk
rupa dari ketiga poin itu juga berbeda dan tergantung pasa masing-masing
penikmat seni. Agar kamu lebih mengerti lagi mengenai apresiasi dalam karya
seni, di bawah ini ada beberapa contoh apresiasi seni yang dapat kamu telusuri.
Contoh Apresiasi Seni
Contohnya,
ada seorang penikmat seni yang diundang untuk datang ke pameran seni yang
digelar oleh beberapa seniman. Penikmat seni tersebut datang karena ini
mengenal dan melihat hasil karya seni yang dipamerkan.
Selanjutnya,
saat melihat-melihat, beberapa karya seni mampu menarik perhatian penikmat seni
tersebut dan membuatnya memberi penilaian dari sudut pandangnya.
Menurutnya
beberapa karya tersebut menarik, tetapi kurang warna. Dan dia mengungkapkan
penialiannya tersebut pada teman-teman lain juga sang seniman.
Nah,
inilah kegiatan apresiasi terhadap seni yang sederhana.
Sebenarnya
bentuk dari kegiatan yang termasuk dalam apresiasi seni memang sederhana dan
mudah kita temui dalam keseharian kita.
Sebab
karya seni sudah menjadi bagian hidup yang tidak dapat dipisahkan. Ke mana pun
kamu melangkah, maka akan bertemu dengan hasil-hasil karya seni, meski
terkadang kamu tidak menyadarinya. Semoga ulasan ini menambah informasi dan
bermanfaat.
Referensi
https://www.eduspensa.id/apresiasi-seni/