Menentukan Konten Karya
Banyak karya seni pertunjukan yang
hadir di tengah-tengah masyarakat, pertunjukan
tersebut digelar di gedung pertunjukan maupun di televisi. Pertunjukan yang baik tentunya
tidak lepas dari orang–orang yang merencanakan, serta membantu
di belakang panggung sebagai sebuah tim. Tim tersebut adalah
orang-orang yang melaksanakan tugas manajemen
pertunjukan.
Terdapat tiga tahapan dalam manajemen produksi
pertunjukan, antara lain tahapan perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi. Perencanaan adalah kegiatan
yang mencakup berbagai proses dalam persiapan
pertunjukan, seperti latihan,
menyusun kepanitian, menyusun
anggaran biaya, dan promosi acara.
Pelaksanaan adalah kegiatan
di mana pertunjukan tersebut dilakukan. Sedangkan evaluasi adalah
sebuah kegiatan merefleksi seluruh proses perencanaan dan pelaksanaan, menganalisis kesuksesan acara, maupun hambatan dalam acara untuk membuat pertunjukan selanjutnya.
Tahap perencanaan meliputi kegiatan
menentukan konten materi yang akan
ditampilkan, konsep pertunjukan dan menyiapkan perlengkapannya. Dalam tahap perencanaan awal, peserta didik diminta untuk
menentukan konten karya apa yang akan ditampilkan. Konten karya yang dimaksud dapat
berupa
pertunjukan teater, pertunjukan tari, pertunjukan musik atau bisa juga kolaborasi ketiganya. Dalam
menentukan konten pertunjukan yang akan
di selenggarakan oleh peserta didik, terdapat beberapa faktor yang harus dipertimbangkan, yaitu :
A. Minat dan bakat dari peserta
didik di kelas
Dalam satu kelas, bakat dan minat peserta didik dalam
kegiatan seni tari tentunya berbeda. Misalnya
ada kelas yang peserta didiknya dominan lebih
tertarik dengan
tari tradisional, ada yang lebih
banyak tertarik dengan
tari nontradisional. Guru dapat menganalisis bakat dan minat tersebut melalui
pengamatan. Dalam satu kelas biasanya ada peserta didik yang tidak memiliki bakat dan minat terhadap seni tari. Namun
bukan berati mereka yang tidak memiliki bakat dan minat
di bidang seni. Kemungkinan mereka memiliki
minat di bidang
seni lainnya.
Dalam membuat pertunjukan tari juga
dibutuhkan tim yang dapat menunjang
pertunjukan tari, seperti pemain musik, penata rias, busana, penata artistik dan tim manajemen
produksi. Peserta didik yang tidak memiliki minat dan bakat
di bidang seni tari dapat diarahkan untuk mengisi bidang-bidang tersebut misalnya
di bidang nonartistik dan pengurus harian.
1. Kemampuan peserta
didik
dalam
memahami materi
di
unit
sebelumnya
Konten pertunjukan dapat dipilih berdasarkan kemampuan
peserta didik dalam memahami materi
di unit selanjutnya. Semakin baik kemampuan peserta didik dalam memahami
materi, konten pertunjukan yang akan dibuat dapat dibuat lebih
bervariasi. Namun, jika kemampuan peserta didik dalam memahami materi diunit sebelumnya belum maksimal, maka guru dapat mengarahkan peserta didik untuk
menyederhanakan konsep garap, ide dalam rencana
konten yang akan dibuat.
2. Fasilitas
sekolah
Fasilitas merupakan sebuah pertimbangan yang sangat penting
dalam membuat pertunjukan yang
akan dilaksanakan di lingkungan sekolah. Jika
kelas cukup luas, maka pertunjukan tari dapat dilaksanakan di dalam
kelas. Namun jika kondisi kelas
sempit, maka pertunjukan dapat dilakukan di luar kelas di dalam sekolah, misalnya
di halaman, di taman, di aula sekolah.
3. Ketersediaan dana
Dalam materi ini, terdapat beberapa alternatif
pertunjukan yang
mudah dan murah yang dapat dilaksanakan oleh peserta didik, misalnya:
a. Membuat pertunjukan tari sederhana di kelas;
b. Membuat pertunjukan tari di halaman sekolah;
Membuat pertunjukan tari
virtual di rumah
bagi peserta didik
yang memiliki fasilitas teknologi yang memadai. Pentas
tari virtual sangat relevan pada kondisi khusus yang mengharuskan melaksanakan pembelajaran di rumah. Ketiga kegiatan
tersebut dapat menjadi
alternatif pertunjukan yang mudah dan murah karena tidak membutuhkan tata
lampu yang khusus, perizinan yang sulit, kebutuhan properti panggung dapat
dibuat dengan bahan – bahan sekitar yang mudah
di dapatkan.